Makna Rumus Fisika
dalam Kehidupan
Fisika seringkali menjadi momok bagi
banyak orang. Namun, bila Anda selami dengan lebih dalam, ternyata rumus-rumus
fisika sederhana sarat dengan makna, inilah contoh2nya :
1. Hukum
Gravitasi Newton
Gaya=massa
x percepatan gravitasi
Rumus
ini mengingatkan Anda untuk tetap menginjakkan kaki di bumi meskipun Anda dalam
keadaan sangat senang karena bila Anda melompat terlalu tinggi karena
kegirangan, Anda akan tetap ditarik kembali ke bumi, rendah hatilah dalam
keadaan apapun.
2. Hukum
Tekanan Pascal
Tekanan=Gaya/Luas
Daerah Ketika Anda sedang tertekan, jangan biarkan hati Anda yang menanggung
keseluruhannya. Berbagilah dengan bagian tubuh Anda yang lainnya sehingga luas
daerah semakin besar dan tekanan dalam diri Anda berkurang.
3. Hukum
Kekekalan Energi Mekanik
Energi
total= Energi kinetik + Energi potensial
Dalam
mewujudkan impian Anda, Anda hanya memiliki dua pilihan : terus melakukan gerak
atau tetap diam. Semakin besar energi gerak Anda, ke”diaman’ Anda akan
berkurang.
Lakukan
bukan menunggu!
4. Usaha
Usaha=
Gaya x Perpindahan
Usaha
adalah hasil kali gaya Anda dan perpindahan yang Anda capai. Seberapa besar pun
gaya yang Anda berikan, namun bila Anda tidak semakin maju, maka usaha Anda
adalah nol.
5. Hukum
Energi Einstein
Energi=
massa x kecepatan cahaya kuadrat
Sadar
ataupun tidak sadar, Anda telah dianugerahkan cahaya dalam diri Anda.
Tingkatkan bobot tekad dan “usaha” Anda, maka Anda akan memperoleh energi yang
luar biasa besarnya (pangkat 16 ke atas).
6. Gaya gesek adalah salah satu gaya dalam fisika
dimana gaya ini terjadi apabila dua buah benda saling bersentuhan dan salah
satu dari benda ini diberi gaya. Apabila tidak ada gaya yang diberikan maka tak
mungkin terjadi gaya gesek. Sama dengan hakikat manusia bahwa manusia adalah
makhluk social. Bayangkan manusia adalah benda pertama dan benda kedua adalah
suatu pekerjaan yang berat. Agar terjadi gaya gesek antara kedua benda ini,
maka ada pihak lain yang harus memberikannya gata atau sama apabila seseorang
manusia dapat mengerjakan suatu pekerjaan berat maka harus ada yang menolongnya
entah itu dalam bentuk apapun. Oleh karena itu dapat kita berpikit bahwa
seorang manusia adalah makhluk social, tanpa ada bantuan dari pihak lain dalam
mengerjakan suatu pekerjaan, yakin dan percaya terdapat kesulitan dalam
mengerjakannya. Ingat, utamakan kerjasama dari pada individualistis, tapi
jangan utamakan kerjasama pada saat ujian.
7. G erak Parabola
Hidup yang dimulai dari titik 0 naik dan berarak
membentuk sebuah sudut elevasi tertentu (semakin menuju 45 derajat, semakin
menuju pada sebuah keselarasan hidup, dimana relasi antara sesame manusia dan
sang pencipta seimbang). Pada gerak parabola, ada titik dimana kita naik dan
ada pula titik dimana kita akan jatuh. Hiduplah pada sudut 45 derajat. Itu
adalah kehidupan yang penuh dengan keseimbangan antara Hidupmu dan TuhanMu. Kebanyakan
dari kita menggunakan gerak parabola ini dalam kehidupan. Just sweet beginning
but better ending.
8. Gerak
Lurus Berubah Beraturan
Hidup yang dimulai dari sebuah kecepatan yang tak
tentu. Mungkin dari nol atau mungkin dari atas. Kehidupan seperti GLBB ini
dibagi menjadi 2 macam: yang satunya adalah GLBB diperlambat adalah ketika kita
berada dalam tempat teratas. Kehilangan keseimbangan emosi kita dan pada
akhirnya jatuh menyentuh tanah samapi kita temukan titik nol (0) akibat adanya
percepatan gravitasi yang turut menyeret kita ke dalam pusaran bumi. Atau
apakah kita memiliki GLBB dipercepat? Hidup yang dimulai dari titik nol (0)
kemudia berarah naik menempati titik tertinggi. Mungkin susah bagi kita untuk
melawan percepatan gravitasi yang ada, tapi ada Tuhan. That’s the point. He is
holding our hand. Di dalam GLBB dipercepat terdapat sebuah proses yang amat
berat untuk naik ke atas. Namun yakinlah bahwa proses out yang membuat kita
indah. Kehidupan ini seperti GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan). Hasil atau
kenyataan yang akan kita peroleh mendatang atau saat ini adalah usaha/kerja
yang kita lakukan dikalikan dengan waktu yang kita tempuh. Karena itu hiduplah
seperti rumus “percepatan (a)” dalam Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dan
bukan rumus Gerak Lurus Beraturan (GLB), dimana rumus GLB, tidak ada nilai
perubahan kecepatan, dengan kata lain kecepatannya tetap atau konstan, sehingga
nilai percepatannya nol. Itu sama artinya seorang tak maju-maju dalam hidupnya.
Terus menerus dalam keadaan yang sama sepanjang waktu. Pada rumus GLBB, dikenal
pula istilah “perlambatan ( nilai percepatannya minus). Rumus ini pun jangan
ditiru, karena nilai minus muncul akibat kecepatan akhir yang dilakukaan lebih
kecil dari pada kecepatan awal (∆v = Vt – Vo). Ini sama artinya seorang
mengalami kemunduran dalam hidupnya.
9. Cermin Datar
Cermin awalnya terbuat dari kepingan atau lembaran
logam mengkilap. Biasanya logam perak atau tembaga apabila bayangan yang
dipantulkan kembali adalah untuk dilihat tetapi juga bisa dari logam lain
apabila hanya digunakan untuk memfokuskan cahaya kepantulan pelapisan cermin
bergantung pada panjang gelombang cahaya dan juga pada logam itu sendiri. Hal
ini digunakan dalam kerja optic untuk menghasilkan cermin sejuk dan panas.
Cermin dapat memantulkan 90 % hingga 95 % dari cahaya yang dating. Pemantulan
cermin dapat teratur. Hubungannya dengan kehidupan adalah bila kita seorang
manusia yang ingin bermanfaat bagi orang lain, contoh yang dapat diikuti adalah
sebuah benda yang bernama cermin. Menurut saya, cemrin memiliki makna yang
dalan yaitu “apabila kita berbuat sesuatu yang baik maupun buruk maka pada
akhirnya akan kembali juga pada diri kita” karena seperti itulah sifat cermin
datar yang dimana apabila sebuah sinar yang dating, maka sinar yang dipantulkan
sama dengan sinat yang dating atau sudut datang cahaya sama dengan sudut
pemantulannya.
10. Rumus
Fisika memiliki makna yang dalam mengenai kehidupan, Mengenai Usaha (W) =
F (gaya) . s (perpindahan) , dimana Sebesar apapun Gaya (F) nya kalau s nya 0
,maka Usaha dianggap sia2 (nol), begitu juga kehidupan, berbagai kebaikan
lakukan utk kebaikan kepada Orang lain, akan tetapi kita sendiri tidak
keamajuan sama sekali), maka Usaha kita bisa dikatakan sia2..so.. ada agi rumus
yg bikin Kita menjadi mahasiswa berkarakter check'dot..KOnon yang Paling Sulit
yg dilakukan adalah menjaga kontunuitas komitmen atau dalam beribadah atau
Organisasi atau melakukan sesuatu kebaikan KOmitmen akan hadir kalau kita
merasakan "nilai kebutuhan"Lantas "RUMUS KEBUTUHAN" apa??? RUMUS Kebutuhan= "Kita
Mendapatkan atau Mengetahui Nilai Manfaat dari aktivitas yg kta lakukan"
(inspirasi Menjaga Komitmen) sering kita mengucapkan "Kita tidak wajib
makan tapi kita butuh makan", kita akan memenuhi kebutuan tsb kapanpun,
dan dimanapun berada. so...kalau kita ingin ttp komitmen atau istiqomah dalam
melakukan kebaikan, maka capailah nilai kebutuhan dengan mengetahui nilai
manfaat yg kita lakukan.semoga kita termasuk Insan yg Pintar dalam mengetahui
nilai kebutuhan suatu kebaikan,, Karena ciri Allah sayang dengan hambanya
adalah Di Mudahkannya kita dalam melakukan Kebaikan..
11. Rumus
Kehidupan"Tekad/Potensi"seperti
Persamaan : E = M X c^2 (Rumus Relativitas Einstein) SETIAP iNSAN mEMILIKI
cAHAya (c), pada dirinya, dengan kuatnya "tekad/cahaya") (c) "
maka akan mengkuadratkan Kekuatan Energi (E) pada dirinya, untuk menghasilkan
cita2 yg Ingin dicapainya.. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu
ada kemudahan.. sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan... ALAM
NASYRAH (5-6)
12. Tekanan
P= F/A
Fisika, adalah sebuah ilmu yang
mempelajari fenomena fisis yang direpresentasikan dalam bentuk matematis. Kata
fisika sebenarnya sudah tidak asing bagi telinga seorang pelajar, tapi apa yang
ada di pikiran pelajar belum tentu sama dengan arti fisika sebenarnya. Misal
jika kita katakan apakah bunyi hukum Newton II itu? Mungkin mereka sangat hafal
“Percepatan yang dialami oleh suatu benda berbanding lurus dengan gayanya dan
berbanding terbalik dengan massa bendanya”. Atau biasa kita nyatakan dalam F =
m a. Terus apa? Terus kenapa Inilah
sebenarnya kendala kita, kita hanya terjebak dalam konteks matematisnya saja,
kita terbiasa dengan mengerjakan soal-soal dengan rumus-rumus yang banyak.
Contohnya, kita tahu konsep tentang tekanan. Yang biasa dinyatakan P = F
/ A, dengan P adalah tekanan, F adalah gaya, dan A adalah luasan tempat gaya
tersebut bekerja. Para pelajar hanya menggunakan rumus tersebut apa adanya
tanpa adanya rasa mengerti apa makna rumus tersebut. Coba kita berfikir di luar
kebiasaan, anak-anak muda mengatakan “Thinking Out of The Box”.. Misal,
P adalah tekanan yang kita rasakan di hati kita, F adalah gaya dari luar yang
akan menekan hati dan perasaan kita, dan A adalah seberapa lapang hati kita.
Jika hati kita sangat sempit (A sangat kecil), meski gaya dari luar tidak
terlalu besar (F tidak terlalu besar), maka akan mengahasilkan tekanan ke hati
yang besar (P besar), kita akan mudah sterss, kita akan mudah tertekan, dan kita
akan mudah menyerah. Sedangkan jika hati kita sangat lapang, sangat lapang,
berapa pun besar gayanya, maka akan menghasilkan tekanan di hati yang tidak
terlalu besar, artinya betapa berat masalah yang kita hadapi, betapa rumit
permasalahan kita, kita akan bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan hati
lapang dan pikiran tenang. Benar-benar Fisika adalah IImu dari Tuhan. Jika
kita sedikit serius dan berusaha memahami ilmu yang kita pelajari, dalam hal
ini ilmu Fisika, kita akan mulai menemukan fenomena-fenomena yang akan
menunjukkan Keesaan Tuhan, bagaimana Tuhan bisa menghancurkan Alam Semesta
begitu mudahnya, bagaimana Jin dan Setan menembus badan kita. Saya sengaja
tidak menerangkannya sekarang, untuk menambah penasaran pembaca . Sekali lagi, Fisika bukanlah
ilmu yang hanya berkelit di matematika. Fisika adalah ilmu yang diturunkan oleh
Tuhan untuk memahami fenomena alam di sekitar manusia, sebagai tanda
KeesaanNya, Allah SWT.
Rumus
tekanan di atas mungkin sangatlah
familiar bagi para ahli fisika ataupun orang-orang yang menyukai fisika. Namun
tahukah anda untuk membaca rumus di atas dapat dibaca dengan berbagai cara.
Adapun cara-cara membaca rumus di atas adalah:
1.
Orang
matematika akan membaca rumus tersebut sebagai berikut:
“Tekanan
(P) sama dengan Gaya (F) dibagi luas permukaan (A)”
2.
Orang fisika akan membaca rumus tersebut dengan cara lain yaitu:
“Tekanan
yang diterima suatu benda merupakan besar gaya yang diterima benda tersebut
pada luasan tertentu, semakin besar gaya semakin besar pula tekanan, tapi
semakin besar luas permukaan semakin kecil tekanan yang diterima benda
tersebut”
Perbedaan
cara baca tersebut tidak menjadi masalah, karena setiap ilmu mempunyai sudut
pandang tertentu terhadap sebuah fenomena. Hal menarik yang ingin disampaikan
adalah ketika seorang guru membaca rumus tersebut dengan cara seperti ini:
“Kita
tidak akan pernah merasakan tekanan dalam kehidupan, sebesar apapun masalah
yang menghantam dirri kita bisa melapangkan dada kita”
Begitulah
ilmu pengetahuan, selalu ada keteraturan di dalamnya. Keteraturan yang
diciptakan Sang Pengatur.
Pernahkan
anda diinjak dengan sepatu hak tinggi? Bagaimana rasanya bila dibandingkan
ketika anda diinjak dengan sepatu yang lebar? Mungkin dua-duanya sakit tapi
pastinya ketika diinjak dengan sepatu hak tinggi anda akan merasakan lebih
sakit. Begitu pun dala menghadapi permasalahan kehidupan. Pernahkan anda
meilhat orang yang kehilangan benda? Apakah ekspresi setiap orang akan sama
ketika kehilangan suatu benda? Tentunya tidak, ada orang yang ketika dia
kehilangan benda, dia akan pusing minta ampun, gelisah, sampai frustasi. Ada
juga orang yang ketika barangnya hilang, dia hanya bersikap tenang dan tidak
terlalu memikirkannya. Kedua orang tersebut menampilkan perilaku yang berbeda
disebabkan karena hati mereka berbeda. Orang pertama mengatur hatinya menjadi
sempit dan sulit, sehingga masalah kecil pun akan menjadi rumit, sedangkan
orang kedua mengatur hatinya menjadi luas dan lapang, sehingga bisa menghadapi
masalah sebesar apapun dengan tenang.
Begitulah
fisika selalu mengajarkan tentang kehidupan.Tekanan tidak hanya diajarkan
mengatur gaya dan luas permukaan sehingga dapat menghasilkan tekanan maksimum,
tetapi dalam kehidupan tekanan diajarkan bagaimana kita dapat mengatur hati
kira untuk menghadapi berbagai masalah besar ataupun kecil sehingga kita bisa
menerima tekanan yang minimum.
Sangat
menarik jika kita memperhatikan hokum-hukum fisika (hokum-hukum tentang alam)
karena ternyata aa kesamaan prinsip antara hokum-hukum fisika dan
prinsip-prinsip dalam kehidupan rohani orang percaya. Bagi saya, ini menyatakan
bahwa pencipa alam rohani dan pencipta alam fisika adalah sama.
Salah satu
contoh mengenai hal ini adalah Hukum tentang tekanan dan gas yang terdapa dalam
hukum termodinamika yang pertama. Hukum tersebut memberikan persamaan energy
gas pada kondisi isobarik, yaitu:
W = P.(V2-V1)
Mungkin yang tidak berkecimpung dalam persoalan
termodinamika kurang memahami makna persamaan di atas. Karena itu saya akan
mencoba menyederhanakannya dalam kata-kata yang lebih sederhana, yaitu:
“semakin besar tekanan, maka usahapun akan meningkat
atau dengan kata lain ada suatu tenaga yang besar jika tekanan semakin besar”
Mari kita
ambil contoh-contoh praktus pemanfaatan persamaan di atas dalam kehidupan
sehari-hari:
1. Teko yang bisa “bersiul” jika air di dalamnya
mendidih. Teko ini menggunakan prinsip tekanan. Air yang mendidih mengubah wujud cairnya
menjadi wujud gas, karena gas bertambah, maka tekanan akan bertambah besar, dan
tekanan ini berubah menjadi tenaga yang mendorong gas untuk melewati lorong
sempit dan energinya sebagian diubah menjadi energy bunyi yang terdengat
sebagai “siulan”, sehingga menjadi indicator bahwa air di dalam teko sudah
mendidih.
2. Mesin uap. Mesin ini secara sederhana
menghasilkan uap yang dimampatkan. Semakin bermanffa ,maka tekanan gas semakin besar,
ketika gas ini dibebaskan keluar dalam suatu lubang yang sempit, maka gas ini
akan menggerakkan mesin. Sehingga, semakin besar tekanan gas yang bisa
dihasilkan, semakin besar pula tenaga yang dihasilkan.
3. Balon jika ditiup kemudian tutup balon
dilepaskan, maka udara dalam balon akan keluar dan mendorong balon untuk bergerak kesana dan
kemari. Dalam skala yang besar, prinsip ini digerakkan untuk menaikkan roket ke
luar angkasa dengan kecepatan fantastis, minimal roket harus bergerak 11 km
setiap detiknya supaya roket tidak jatuh kembali ke bumi, tetapi bisa lepas ke
luar angkasa. Bayangkan betapa besar tenaga yang dibutuhkan untuk menggerakkan
roket yang beratnya ribuan ton itu.
Disini
dapat kira ambil suatu prinsip, yaitu semakin besar tekanan, maka tenagapun
akan semakin besar. Jika kita menariknya ke dalam alam rohani, kita akan
menyadari satu prinsip dalam pertumbuhan orang percaya.
Orang
percaya tidak ada yang tidak bisa lepas dari “tekanan” yaitu beban, pergumulan,
masalah, dan lain-lain. Tekanan ini sangat berguna bagi kehidupan rohani orang
percaya, karena dibalik tekanan ini akan dihasilkan satu kekuatan rohani. Boleh
dikatakan bahwa semakin besar tekanan yang pernah dialami oleh orang percaya,
maka kita bisa melihat semakin besar juga kekuatan rohaninya, artinya orang
tersebut semakin mengenal jalan-jalan Tuhan, semakin dekat dengan Tuhan dan
semakin dewasa dalam rohani.
Tekanan
demi tekanan, Tuhan ijinkan terjadi dalam kehidupan orang percaya adalah untuk
kebaikan orang percaya tersebut, yaitu untuk menghasilkan manusia yang rohani
dan dewasa. Tekanan yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kira ternyata sudah
dibatasi olehNya sehingga kita pasti dapat menanggungnya.
Tetapi terkadang, jika kira
melihat pengalaman kira, seringkali tekanan yang menimpa hidup kira ini
dihadapi dengan keluhan, sering dihadapi dengan pemberontakan dan sering
dihadapi dengan melarikan diri dari tekanan, padahal menurut prinsip rohani
(yang dinyatakan dalam prinsip fisika tentang tekanan) tekanan itu berguna
untuk membangkitkan kekuatan rohani kita atau untuk membuat kita semakin dewasa
di dalam Tuhan. Disini kita harus mengakui kelemahan kita padaNya dan mullah
belajar memandang “tekanan” hidup dalam cara pandang Allah. tingkat yang lebih tinggi
lagi."
13. Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Energi total= Energi kinetik + Energi potensial
Dalam
mewujudkan impian Anda, Anda hanya memiliki dua pilihan : terus melakukan gerak
atau tetap diam. Semakin besar energi gerak Anda, ke”diaman’ Anda akan
berkurang.Lakukan bukan menunggu!
14. Usaha
Usaha= Gaya x Perpindahan
Usaha
adalah hasil kali gaya Anda dan perpindahan yang Anda capai. Seberapa besar pun
gaya yang Anda berikan, namun bila Anda tidak semakin maju, maka usaha Anda
adalah nol.
15. Hukum Energi Einstein
E = M X c2
Sadar
ataupun tidak sadar, Anda telah dianugerahkan cahaya dalam diri Anda.
Tingkatkan bobot tekad dan “usaha” Anda, maka Anda akan memperoleh energi yang
luar biasa besarnya (pangkat 16 ke atas).
16. F = K.(Q1.Q2)/R2
dimana
F=gaya, K=konstanta, Q=muatan, R=jarak diantara dua muatan.Gaya tarik menarik
ataupun gaya tolak menolak berbanding lurus dengan kosntanta (lingkungan)
dikalikan kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya ==>
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kecocokan, gaya ketertarikan ataupun gaya
penolakan suatu muatan akan dipengaruhi oleh faktor K, besar muatan Q1 dan Q2
serta kuadrat jarak diantara keduanya. Sebagai contoh sederhana. Ketika jarak
antara kedua pasangan sangat jauh dan muatan cinta keduanya tetap, dengan
lingkungan yang tidak mendukung (banyak godaan) maka gaya cinta diantara mereka
akan mengecil. Sebuah strategi ketika kita ingin mendekati seorang wanita/laki
laki agar gaya tarik menariknya kuat, maka diperlukan lingkungan yang mendukung
(K), muatan keduanya besar dan saling tarik menarik (Q1,Q2) serta jarak yang
dekat (R). Akan wajar saja, ketika kita mendekati wanita/pria dan ternyata
tidak mendapatkan respon seperti yang diinginkan, berarti ada komponen yang
perlu diselaraskan agar dapat sesuai seperti yang kita inginkan. Disitulah unik
dan rumitnya perjuangan mendapatkan gaya tarik menarik cinta.
17. V = s/t
Kecepatan
berbanding lurus dengan jarak dan berbanding terbalik dengan waktu. Jika jarak
diibaratkan sebagai seberapa jauh jarak tempuh untuk mencapai tujuan dan waktu
adalah berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Dalam
kehidupan, semakin jauh jarak yang harus kita tempuh, semakin kita harus
meningkatkan kecepatan. Semakin sedikit waktu yang tersedia, maka kecepatan
harus semakin tinggi.
Semakin
hari, durasi hidup manusia semakin berkurang, makanya manusia harus lebih cepat
mendekat kepada Allah. Mengenai jarak dalam kehidupan, jika diibaratkan sebagai
garis lurus, maka kehidupan di dunia adalah satu titik di antara garis yang
sangat panjang. Oleh karena itu, semakin jauh jarak yang akan kita tempuh, maka
kecepatan pun harus semakin ditingkatkan.
18. m = 2E/v2
Karena energi kita patok
tetap atau konstan, maka besar energi untuk sementara bisa diabaikan. Nah, jika
kita ingin mendapatkan rezeki yang lebih besar maka yang harus dilakukan adalah
memperkecil kecepatan kita dalam beribadah kepada Allah. Maksudnya, janganlah
terlalu tergesa-gesa saat beribadah. Kalau biasanya salat dengan kecepatan 2
rakaat/menit, cobalah diperlama menjadi 1 rakaat/menit, misalnya. Lalu,
bagaimana cara memperkecil kecepatan itu?
Menurut saya, makna antara orang
telah diberi anugerah IQ tinggi dan orang berkemampuan pas-pasan maka
kesuksesan yang diraihnya.
19 . Q = W + ∆U
Kalor yang diberikan kepada sistem akan menyebabkan
sistem melakukan usaha dan mengalami perubahan energi dalam. Prinsip ini
dikenal sebagai hukum kekekalan energi dalam termodinamika atau disebut hukum I
termodinamika
Pengalaman adalah pelajaran berharga
dari kesalahan yang dilakukan. Pengalaman-pengalaman secara tidak sengaja
memberi efek jerah dari manusia seperti halnya pemberian panas yang berarti
kalor. Akibat efek pemberian kalor maka manusia berkembang menjadi dewasa atau
matang pemikirannya. Menimbulkan spontanitas usaha kerja keras akan bertambah
matang pemikirannya karena terjadi perubahan energy dalam dari psikologis
manusia
20. Q=
m.c.∆T
Kalor yang
diserap atau diterima berbanding lurus
dengan massa benda, massa jenis zat cair, dan perubahan suhu. Manusia tidak
terlepas dari namanya gejolak hati yang menimbulkan emosional yang tinggi.
Kejengkelan dari sikap orang lain sebagai kalor yang diserap jiwa saat itu
massa dosa kita bertambah namun untuk meredam di butuhkan kalor jenis air
berupa air wudhu. Hal yang terjadi, Perubahan suhu gejolak hati yang berkurang.
21. F = K.(Q1.Q2)/R2
Dimana
F=gaya, K=konstanta, Q=muatan, R=jarak diantara dua muatan.Gaya tarik menarik
ataupun gaya tolak menolak berbanding lurus dengan kosntanta (lingkungan)
dikalikan kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya ==>
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kecocokan, gaya ketertarikan ataupun gaya
penolakan suatu muatan akan dipengaruhi oleh faktor K, besar muatan Q1 dan Q2
serta kuadrat jarak diantara keduanya. Sebagai contoh sederhana. Ketika jarak
antara kedua pasangan sangat jauh dan muatan cinta keduanya tetap, dengan
lingkungan yang tidak mendukung (banyak godaan) maka gaya cinta diantara mereka
akan mengecil. Sebuah strategi ketika kita ingin mendekati seorang wanita/laki
laki agar gaya tarik menariknya kuat, maka diperlukan lingkungan yang mendukung
(K), muatan keduanya besar dan saling tarik menarik (Q1,Q2) serta jarak yang
dekat (R). Akan wajar saja, ketika kita mendekati wanita/pria dan ternyata
tidak mendapatkan respon seperti yang diinginkan, berarti ada komponen yang
perlu diselaraskan agar dapat sesuai seperti yang kita inginkan. Disitulah unik
dan rumitnya perjuangan mendapatkan gaya tarik menarik cinta
22. makna hukum- hukum dalam fisika
Hukum Gay-Lussac: Tekanan dari
sejumlah gas pada volume yang tetap berbanding lurus dengan temperaturnya dalam
kelvin. Tekanan dari masalah bakal lebih kecil kalau di selesaikan dengan
kepala dingin.
Prinsip Pascal : Tekanan berbanding terbalik
dengan luas penampang dalam gaya yang tetap. Makin berhati lapang, tekanan
masalah yang dirasakan makin kecil
Hukum I Newton : Jika resultan
gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang mula-mula diam akan
terus diam. Sedangkan, benda yang mula-mula bergerak, akan terus bergerak
dengan kecepatan tetap. Orang kalau udah males , berarti minta dipaksa kalau
pengen berubah.
Hukum II Newton : Jika suatu gaya total
bekerja pada benda, maka benda akan mengalami percepatan, di mana arah
percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya. Vektor gaya total
sama dengan massa benda dikalikan dengan percepatan benda. Tapi kalau dipaksa
ke arah sesat, ya jangan mau. Nanti searah dengan orang yang maksa itu malah
ikut sesat.
Hukum III Newton : Apabila sebuah
benda memberikan gaya kepada benda lain, maka benda kedua memberikan gaya
kepada benda yang pertama. Kedua gaya tersebut memiliki besar yang sama tetapi
berlawanan arah. Menganggu atau menyakiti orang lain, konsekuensinya juga bakal
disakiti. Sebaliknya, memberikan kebaikan, Insya Allah juga bakal mendapat
kebaikan.
Hukum ampere, arus yang masuk pada suatu pole
(titik) sama dengan rus yang keluar dari pole tsb, ketika kita melakukan
kejahatan maka kita akan mendapat balasan berupa kejahatan, begitu pula kebaikan.